Senin, 27 Januari 2014

Mendidik Dengan Keteladanan


Oleh : Mulyana
Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan.
Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya.
Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar.
Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa menghargai.
Jika anak diperlakukan dengan jujur, ia akan terbiasa melihat kebenaran.

Penggalan ungkapan Dorothy Low Nolte dalam Children Learn What They Live With di atas menggambarkan kepada kita bahwa anak akan tumbuh sebagaimana lingkungan mengajarinya. Jika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang mengajarinya berbuat baik maka insya Allah dia akan terbiasa untuk selalu berbuat baik. Sebaliknya jika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang mengajarinya berbuat kejahatan, kekerasan maka ia akan tumbuh menjadi pelaku kekerasan dan kejahatan yang baru.

Anak-anak adalah makhluk yang paling senang meniru. Orang tuanya merupakan figur dan idolanya. Bila mereka melihat kebiasaan baik dari ayah ibunya, maka mereka pun akan dengan cepat mencontohnya. Orang tua yang berperilaku buruk akan ditiru perilakunya oleh anak-anak. Anak-anak pun paling mudah mengikuti kata-kata yang keluar dari mulut kita.
Oleh karena itu tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk memberikan lingkungan terbaik bagi pertumbuhan anak-anak kita. Salah satunya dengan memberikan keteladanan yang baik buat anak-anak kita. Karena kenangan terindah bagi anak-anak kita adalah kepribadian ayah-ibunya yang benar-benar mulia.

Rasulullah pun terkadang memberikan nasihat secara langsung kepada anak-anak. Rasulullah bersabda, "Hai anak, jagalah semua perintah Allah, niscaya Allah memeliharamu. Periharalah semua perintah Allah, niscaya engkau dapati Dia di hadapanmu. Apabila engkau memohon sesuatu, mohonlah hal itu kepada Allah, dan bila meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Dan ketahuilah, sekiranya seluruh masyarakat sepakat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagimu, maka semua manfaat itu hanyalah Allah yang menentukannya, dan bila mereka akan berbuat jahat kepadamu, maka kejahatan itu tidak akan menimpamu kecuali yang telah ditetapkan Allah pula. Terangkat qalam dan keringlah pena." (HR At-Turmuzi)

Dalam konteks realitas sosial bangsa ini, jutaan anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang tidak wajar. Mereka tumbuh di bawah jembatan. Mereka hidup di setiap perempatan jalan. Mereka bergaul dalam lingkungan yang mengajarinya yang lemah akan tertindas dan yang kuat akan menguasai. Bahkan, sebagian mereka masih ada yang hidup dalam pengungsian.

Kondisi tersebut merupakan permasalahan sosial yang harus segera dibenahi. Oleh karena itu kesungguhan pemerintah, elit politik, atau LSM menjadi sebuah keharusan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Kita bisa membayangkan bagaimana jadinya bangsa ini jika generasi mendatang merupakan generasi yang tumbuh dari lingkungan yang kurang wajar.

0 komentar:

Posting Komentar